Kamis, 16 Oktober 2014

Awas, Penderita Migrain 2 Kali Lebih Mungkin Terkena Parkinson

 Awas, Penderita Migrain 2 Kali Lebih Mungkin Terkena Parkinson


Sebuah studi baru menemukan, orang-orang rentan menderita migrain di usia pertengahan ternyata dua kali lebih berisiko terkena penyakit Parkinson.

Para ilmuwan mengatakan, migrain bisa jadi peringatan dini bagi penyakit parkinson. Meski, saat ini ditemukan hubungan keduanya masih pada titik yang rendah.

Hanya sekitar 1 dari 5 wanita, dan 1 dari setiap 15 pria menderita migrain. Biasanya, sakit kepala sebelah ini dimulai pada awal masa dewasa. Penyebab mengapa migrain menyerang, masih belum diketahui.

Ada yang beranggapan, migrain terjadi sebagai akibat dari perubahan sementara molekul kimia dan pembuluh darah di otak.

Sekitar setengah dari seluruh penderita migrain ternyata juga memiliki kerabat dekat yang sama-sama menderita migrain. Ini menunjukkan, gen mungkin juga berperan mengakibatkan penyakit ini.

Ann Scher dari The Uniformed Services University di Bethesda mengatakan, “Migrain adalah gangguan otak yang paling umum terjadi pada pria dan wanita. Penelitian dilakukan untuk mengungkap, adakah hubungan antara migrain dengan penyakit serebrovaskular dan jantung.”

Teori lain soal penyebab migrain melibatkan disfungsi dopamin pengirim pesan ke otak, ini sama dengan penyebab penyakit parkinson dan restless legs syndrome  (RLS). “Gejala awal penderita migrain adalah menguap berlebihan, mual dan muntah, yang diduga terkait dengan stimulasi reseptor dopamin.”

Studi yang dipublikasikan secara online ini memeriksa 5.620 orang yang berusia antara 33 dan 65 tahun selama periode 25 tahun. Pada awal penelitian, 3924 orang tidak memiliki sakit kepala, 1.028 mengalami sakit kepala tanpa gejala migrain, 238 orang memiliki migrain tanpa aura dan 430 orang memiliki migrain dengan aura.

Dalam studi, para peserta juga diteliti apakah menunjukkan gejala Parkinson dan RLS. Sebanyak 2,4 persen dari mereka yang mengalami migrain ternyata memiliki penyakit ini, dibandingkan dengan 1,1 persen dari mereka yang tidak mengalami sakit kepala.

Apakah ini berarti penderita migrain harus khawatir bakal terkena Parkinson? “Tidak,” ujar Profesor David Burn, Direktur  Klinis Parkinson UK. “Meskipun hasil menunjukkan bahwa penderita migrain bisa dua kali lipat beresiko terkena Parkinson di kemudian hari, tetapi resiko ini masihlah rendah.”

Meski begitu tak bisa dipungkiri, ada hubungan yang kecil antara migrain dan Parkinson. Jika penelitian lebih lanjut menegaskan hal ini, maka migrain dapat dimasukkan sebagai satu dari sejumlah gejala peringatan dini Parkinson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar