Senin, 20 Oktober 2014

Cegah Diabetes dengan Cek Gula DarahTeratur


 Cegah Diabetes dengan Cek Gula DarahTeratur


Penyakit tidak menular  (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7 persen pada tahun 1995, menjadi 49,9 persen pada tahun 2001, dan 59,5 persen pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke, disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Diabetes termasuk salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat perkotaan. Survei tahun 2006 menunjukkan, satu dari 8 orang di Jakarta menderita diabetes mellitus (DM). DM belum dapat disembuhkan, namun kadar glukosa darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah.

Penyakit DM atau juga dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi ini disebabkan oleh jumlah hormon insulin yang kurang atau jumlah insulin cukup tetapi tidak efektif, alias adanya resistensi insulin.

Ada 4 tipe diabetes mellitus, tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik, tipe 2 adalah DM seperti yang dijelaskan di atas. Sementara DM tipe 3 adalah diabetes gestasional yang biasa terjadi pada ibu hamil. Terakhir, ada pula diabetes yang terjadi karena penyebab lain, misalnya karena obat atau karena dipicu penyakit lain.

Hingga saat ini, diabetes yang paling banyak diderita dan kecenderungannya terus meningkat adalah DM tipe 2. Untuk mengetahui penyakit DM, pasien perlu diperiksa kadar gula darah terlebih dahulu. Bila kadar gula darah puasa sudah lebih besar atau sama dengan 126 dan gula darah 2 jam setelah makan lebih besar atau sama dengan 200, artinya ia menderita DM.

Banyak hal yang menjadi penyebab seseorang terkena DM. Yang utama adalah gaya hidup, obesitas yang semakin banyak, pola hidup instan yang dianggap modern, dan yang paling penting adalah kultur untuk melakukan pemeriksaan berkala yang jarang.

Diabetes berkaitan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dianggap tidak bisa dimodifikasi, sementara faktor lingkungan bisa. Jadi, kalau orang sudah punya faktor genetik, yang harus dijaga adalah faktor lingkungannya. Misalnya, menjalani gaya hidup yang baik, melakukan aktivitas fisik yang baik, istritahat cukup, makan yang tidak banyak mengadung lemak, dan sebagainya.

Jika setelah menjaga faktor lingkungan, tetap terjadi diabetes karena faktor genetik, maka pencegahannya adalah dengan melakukan cek gula darah secara teratur , serta mengenali tanda-tanda diabetes.

Tanda diabetes yang khusus adalah 3P, yaitu polydipsi (banyak minum), poliphagi (banyak makan), dan polyuri (banyak kencing pada malam hari). Ditambah, rasa lemas dan penurunan berat badan.

Sementara tanda-tanda tidak khas pada pasien DM antara lain kesemutan, pandangan kabur, gigi goyang, dan disfungsi ereksi. Sering terjadi, pasien datang berobat bukan karena keluhan pemeriksaan gula darah, melainkan karena gejala yang tidak khas tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar