Senin, 20 Oktober 2014

Studi Terbaru, Kedelai Bantu Cegah Risiko Penyakit Kanker

 Studi Terbaru, Kedelai Bantu Cegah Risiko Penyakit Kanker
 

Kontroversi sempat terjadi kala beberapa peneliti mengklaim bahwa kedelai belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan, khususnya penyakit kanker. Sayur brokoli dan kale, buah stroberi, serta lemon justru disebut-sebut mengandung antioksidan tinggi dan antinflamasi yang bagus untuk mencegah penyakit yang banyak merebut nyawa manusia tersebut.

Namun studi terbaru yang dimoderasi oleh Ian Marber, seorang ahli gizi, mengungkapkan bahwa kini kedelai bermanfaat sebagai makanan alami anti-kanker jika dikonsumsi secara rutin. Ini karena kandungan isoflavon dalam kedelai sebagai senyawa alami yang memiliki potensi efek seperti hormon estrogen dalam tubuh manusia.

Isoflavon sendiri adalah faktor kunci dalam sebuah kedelai dan terdapat dalam protein kedelai. Beberapa sel, termasuk dalam jaringan payudara, diketahui rentan terhadap peningkatan estrogen.

Phyto-estrogen untuk pencegahan kanker sendiri sudah diuji di laboratorium pada hewan. Penting diperhatikan, cara kerja isoflavon sebagai estrogen sangat berbeda dari estrogen manusia atau estradiol. Karena, jaringan payudara bereaksi dengan reseptor yang berinteraksi juga dengan berbagai bentuk estrogen. Sementara, estradiol mengikat reseptor jenis alfa dan beta.

Isoflavon memilih untuk mengikat beta-reseptor sehingga mengurangi aktivitas reseptor alfa untuk merangsang kanker. Selain itu, isoflavon memiliki efek lebih lemah pada reseptor estrogen beta daripada estradiol.

Hebatnya lagi, isoflavon kini telah dikategorikan dalam kelas senyawa obat anti kanker nomor satu, yakni tamoxifen. Dr. Laura Corr, konsultan ahli jantung telah mengidentifikasi enam makanan yang bermanfaat mengelola penyakit jantung dan kolesterol. Di antaranya terdapat produk kedelai sebesar 30 gram sebagai dosis harian bagi kesehatan tubuh.

Bukti baru juga menunjukkan 15 gram protein kedelai, atau setara dengan segenggam kacang kedelai, atau dua gelas susu kedelai per hari efektif menurunkan kadar kolesterol sebanyak 10 persen.

Dr. Laura sangat merekomendasikan mengonsumsi semua jenis makanan dari kedelai seperti tahu dan yogurt organik.

Tahun 2011, Institusi Penelitian Kanker Amerika (AICR) melaporkan indikasi bahwa makan kedelai menempatkan seseorang pada penurunan terkena risiko kanker payudara berkat isoflavon dalam kedelai. Menariknya, isoflavon kedelai juga bermanfaat menunda menopause pada wanita serta mengurangi tingkat keparahannya.

Jurnal dari Institut Nasional Kanker yang diterbitkan oleh Memorial Sloam Kettering Cancer Centre di New York juga memaparkan hasil setelah meneliti 140 perempuan yang didiagnosis mengidap kanker payudara dapat menurun tingkat keparahannya setelah rutin mengonsumsi kedelai dan sayur kale.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar