Senin, 20 Oktober 2014

Percobaan Vaksin Ebola Pada Manusia Dimulai

 Percobaan Vaksin Ebola Pada Manusia Dimulai


Amerika Serikat telah memulai uji coba penggunaan vaksin untuk virus Ebola. Dalam uji tersebut, peneliti akan mempelajari bagaimana kekebalan tubuh manusia merespon suntikan vaksin.

Sebanyak dua puluh relawan dewasa yang kondisi tubuhnya sehat melakoni uji coba ini di National Institutes of Health (NIH), yang terletak di Maryland. Percobaan ini akhirnya bisa diselenggarakan setelah wabah penyakit ebola merenggut nyawa setidaknya 1.500 orang. Nantinya, tidak akan ada relawan yang sengaja diinfeksi dengan virus Ebola. Meski, uji klinis membuktikan vaksin ini bekerja dengan baik di tubuh primata.

Hingga kini, Ebola belum ada obatnya. Namun pengobatan eksperimen bernama Zmapp menunjukkan, obat itu efektif menyembuhkan monyet yang terinfeksi ebola. Sayang, pengobatan ini belum secara resmi diteliti efeknya pada tubuh manusia. Saat tujuh relawan kesehatan di Afrika terinfeksi ebola, Zmapp digunakan sebagai salah satu penawar.

Hasilnya, dua dari tujuh orang itu akhirnya meninggal dunia. Ditambah, masih tidak jelas apakah Zmapp dapat membantu korban lain pulih. Yang jelas, menutur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian pasien yang terinfeksi Ebola sudah sebanyak 50%.

“Ada kebutuhan mendesak untuk vaksin pelindung dari Ebola, dan penting untuk memastikan bahwa vaksin tersebut aman dan mendorong sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi dengan cara yang dibutuhkan,” kata Dr Anthony Fauci, kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases, yang membantu mengembangkan obat tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar