Senin, 20 Oktober 2014

Benarkah, MSG Tak Bahaya Bagi Tubuh?

 Benarkah, MSG Tak Bahaya Bagi Tubuh?


Selama bertahun-tahun, para konsumen di Amerika Serikat telah menjauhi makanan yang mengandung zat adiktif Monosodium Glutamat (MSG) yang digunakan sebagai penambah rasa dalam berbagai macam makanan.

Sebagian besar konsumen umumnya mengetahui bahwa bahan tersebut kemungkinan muncul dalam masakan olahan khas Cina. Tapi, MSG juga bisa ditemukan dalam produk instan seperti sayuran kaleng dan olahan daging seperti kornet atau dendeng.


American Chemical Society (ACS) baru saja merilis sebuah video yang mengklaim bisa mengubah persepsi serta prasangka buruk bahwa MSG itu tidak sehat dan berbahaya bagi tubuh manusia. Video tersebut menunjukkan sejumlah bahan yang telah diberikan MSG lalu dijelaskan secara konsesus ilmiah bahwa penambah rasa seperti gurih sebenarnya sangat aman bagi sebagian besar masyarakat.

Benarkah hal tersebut?

Para ahli dari Food and Drugs Administration (FDA) mengakui bahwa penambahan MSG dalam makanan secara umum sebenarnya aman. Meskipun, banyak orang teridentifikasi sangat peka terhadap kandungan dari MSG. Yang menarik, para ilmuwan belum mampu secara konsisten membuktikan MSG dapat memicu reaksi serius pada tubuh. FDA pun turut menunjukkan bahwa asam glutamat tidak ada hubungannya dengan gluten.



Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal obesitas menyimpulkan bahwa MSG berpengaruh terhadap peningkatan kemungkinan kelebihan berat badan. Studi telah mengevaluasi 752 pria dan wanita yang tinggal di desa-desa bagian Cina Utara dan Selatan, dimana area tersebut umumnya menggunakan MSG saat memasak.

“MSG sendiri bukanlah racun, kaitan antara MSG dengan kelebihan bobot tubuh juga secara korelatif tidak berdampak serius. Pertanyaannya sekarang, apakah MSG itu menyehatkan? Mengapa kita harus berhati-hati?” ungkap Dr. Ka He kepada New York Times .


Lisa Lefferts, ilmuwan senior di Center of Science Public Interest juga mengatakan bahwa kini sudah banyak orang peduli, bahkan sensitif, terhadap sejumlah besar jenis makanan mengandung MSG. Yang sering terlihat berlebihan menurutnya ketika MSG dosis sangat rendah dianggap akan merusak tubuh atau memicu penyakit serius.

Katherina Zeratsky, Ahli Gizi di Mayo Clinic mencatat beredarnya anekdot mengenai reaksi merugikan makanan aditif MSG terhadap kesehatan, diantaranya adalah sakit kepala, pembilasan, berkeringat, palpitasi jantung (goncangan detak jantung) serta rasa mual. Padahal, peneliti telah menemukan tidak ada hubungan pasti antara gejala ini dengan MSG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar