Senin, 20 Oktober 2014

Gangguan Bipolar, dari Sedih Tiba-tiba Happy

 Gangguan Bipolar, dari Sedih Tiba-tiba Happy

 

Emosi Marshanda yang sering naik-turun kerap menimbulkan dugaan bahwa ibu satu anak ini mengidap gangguan bipolar. Karena secara umum, seseorang mengidap gangguan ini bila sering mengalami ketidakstabilan mood . Perubahan mood  yang terjadi seringkali mendadak dan ekstrem.

Pengidap bipolar bisa mendadak sedih, lalu gembira, dan bahkan membuat keputusan tanpa berpikir panjang. Meskipun begitu, seseorang tidak lantas berarti mengidap bipolar hanya karena mood -nya sering berubah secara mendadak.

Yang disebut bipolar disorder atau gangguan bipolar sendiri adalah kondisi mental yang menyebabkan seseorang berubah-ubah, antara perasaan yang meluap-luap dan depresi. Hal itu ditandai dengan perubahan suasana hati dan tingkat energi yang tidak lazim.

Bipolar boleh dibilang penyakit yang kompleks. Perubahan susana hati yang dramatis dan tidak terduga itu adalah gejala utamanya. Namun tergantung dari tipe bipolar-nya, gejalanya pun bisa beragam, dari ringan hingga parah.

Pada saat mengalami perasaan yang meluap-luap, gejalanya bisa berupa bahagia yang berlebihan, semangat, mudah marah, gelisah, energi meningkat, tidak mengantuk sehingga kurang tidur, pikiran yang berkecamuk,  dan kecenderungan untuk membuat rencana-rencana besar yang tidak mudah tercapai.

Sedangkan gejala depresifnya meliputi kesedihan, kecemasan, gelisah, kehilangan energi, menangis tanpa dapat dikontrol, perubahan nafsu makan menyebabkan berat badan naik atau turun, kebutuhan tidur meningkat, sulit membuat keputusan, dan sering berpikir untuk mati atau bunuh diri.

Gejalanya yang naik-turun dengan drastis itu seringkali jadi mengurangi kualitas hidup pengidapnya. Soalnya, gejala-gejala tersebut berbeda dari kondisi emosi yang sering dialami orang-orang normal. Saking drastisnya perubahan emosi tersebut, banyak hubungan pasangan yang jadi terganggu. Begitu pula kinerja si pengidapnya di kantor atau di sekolah (jika masih anak-anak), dan memicu perilaku yang berbahaya atau berisiko. Tak jarang sering terlintas pikiran untuk bunuh diri saja.

Meskipun begitu, gangguan ini sebenarnya bisa dikelola dan ditangani. Entah itu dengan bantuan obat-obatan medis, atau terapi yang berkelanjutan, sehingga mereka pun bisa menjalani hidup yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar