Selasa, 28 Oktober 2014

Seperempat Hari Masyarakat Perkotaan Dihabiskan dengan Duduk

 Seperempat Hari Masyarakat Perkotaan Dihabiskan dengan Duduk

 

Sebuah riset consumer polling Fontera yang dilakukan pada tahun 2013 mengungkap bahwa seperempat hari masyarakat perkotaan dihabiskan dengan duduk. Setidaknya,riset tersebut menyebutkan, banyak masyarakat perkotaan yang tidak aktif, seperti duduk terus menerus rata-rata sebanyak 7 jam per hari pada hari kerja, dan 5 jam per hari pada akhir pekan.

Padahal, menghabiskan sebagian besar waktu untuk tidak aktif bergerak sesungguhnya adalah bom waktu bagi kesehatan. Bukan hanya berisiko obesitas, orang yang terlalu banyak duduk juga rentan mengalami penyakit osteoporosis di usia lanjut. "Tidak bergerak membuat tulang tidak aktif," kata Ade Jeanne DL Tobing, seorang dokter spesialis olahraga.

Riset juga menunjukkan, hanya 22 persen pria dan 14 persen wanita yang rutin berolahraga. Di sisi lain, sebanyak 61 perempuan mengaku sulit mendisiplinkan diri berolahraga secara teratur. Survei sendiri dilakukan terhadap 401 orang-yaitu laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-30, 31-40, dan 41-50 tahun.

Mulai dengan aktivitas fisik

Untuk menghindari risiko terlalu banyak duduk, Ade menyarankan untuk bergerak aktif melalui olahraga atau melakukan aktivitas fisik. "Biasakan jalan kaki, gunakan tangga saat naik dan turun lantai. Ini akan membuat kita lebih sehat dan segar. Selain itu, untuk mencegah berbagai penyakit, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari," katanya.

Bukan hanya bergerak aktif saja. Untuk mencegah dampak akibat seperempat hari masyarakat perkotaan dihabiskan dengan duduk, kita juga harus memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sebuah riset tentang manfaat susu kalsium pada pria dan wanita mengungkapkan, konsumsi susu tinggi kalsium dua kali sehari bisa menurunkan tingkat pengambilan kalsium dari tulang dan membantu mempertahankan kalsium tulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar