Senin, 20 Oktober 2014

Beberapa Faktor Pemicu Timbulnya Gangguan Bipolar

 Beberapa Faktor Pemicu Timbulnya Gangguan Bipolar

 

Gangguan bipolar, seperti telah disebutkan sebelumnya, adalah penyakit yang kompleks. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan begitu saja dengan obat-obatan warung. Penderita juga harus menjalani terapi yang terus-menerus untuk mengelola perubahan suasana hatinya yang terjadi mendadak dan tidak terduga.

Penyakit ini disebut kompleks, antara lain karena penyebabnya tidak diketahui dengan pasti. Namun dari hasil riset, diketahui ada beberapa faktor yang berpotensi memicu timbulnya gangguan bipolar :

Genetik
Perlu diketahui bagaimana riwayat kesehatan seseorang yang mengidap gangguan bipolar. Besar kemungkinan, ada salah satu anggota keluarga yang juga mengalami gangguan ini. Namun sebaliknya, karena memiliki saudara yang mengidap gangguan bipolar tidak berarti Anda pun akan mengalami kondisi tersebut. Para peneliti sendiri telah menemukan beberapa gen yang berhubungan dengan gangguan ini.

Kelainan biologis
Hasil pemetaan otak, ataupun berbagai studi lain telah membantu mengungkap perbedaan dalam otak para pengidap bipolar. Apakah perbedaan tersebut sangat bermakna, hal itu masih belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa penemuan yang cukup berarti, misalnya, bahwa orang-orang dengan gangguan bipolar memiliki aliran darah dan perbedaan struktural di bagian otak yang mengatur mood  dan dorongan hati yang impulsif.

Masalah pada neurotransmitters
Secara alami, neurotransmitters  adalah senyawa kimia yang terjadi di otak dan sistem saraf. Senyawa kimia ini berfungsi sebagai penyambung komunikasi di antara sel-sel. Nah, saat memeriksa orang-orang dengan gangguan bipolar ini, para peneliti menemukan hambatan pada produksi dan fungsi neotransmitter , yang memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati.

Kalau begitu, siapa saja yang berisiko mengalami gangguan bipolar?

* Anak-anak yang orangtua atau saudara kandungnya pernah didiagnosa dengan gangguan bipolar (dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga pengidap gangguan ini) kemungkinannnya mengembangkan penyakit ini empat sampai enam kali lebih besar.

* Sebuah studi menemukan bahwa 20 persen remaja yang menderita depresi akan mengembangkan gangguan bipolar dalam lima tahun sejak terjadinya depresi tersebut. 

* Usia rata-rata dari awal terjadinya gangguan bipolar adalah 25 tahun, meskipun penyakit ini bisa menghilang di masa kanak-kanak, atau sebaliknya, pada usia 50 tahunan.

* Hampir separuh dari semua penderita gangguan bipolar mengalami gangguan ini pertama kali sebelum usia  25.thn.

* Para lajang yang merupakan janda/duda cerai mati, cerai hidup, atau yang berpisah dari pasangannya, memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengembangkan gangguan bipolar I daripada mereka yang menikah atau memiliki pasangan. Hal ini ada kaitannya dengan fakta bahwa pengidap gangguan bipolar mengalami kesulitan membina hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar