Senin, 20 Oktober 2014

Apa Hubungan Obesitas dengan Penyakit Kanker?

Apa Hubungan Obesitas dengan Penyakit Kanker? 

 
Kelebihan berat badan atau obesitas, ternyata memberikan risiko lebih besar pada seseorang untuk terserang penyakit kanker. Penelitian di jurnal medis Lacer menyebutkan, obesitas tak hanya bisa dihubungkan dengan satu jenis kanker saja, melainkan 10 jenis kanker paling umum yang menyerang manusia.

Para ilmuwan bahkan memperkirakan, lebih dari 12.000 kasus kanker yang terjadi di populasi Inggris setiap tahun merupakan penderita obesitas.

Jika jumlah orang yang obesitas terus bertambah, ada kemungkinan penderita kanker juga akan terus meningkat. Bahkan, diperkirakan 3.700 kasus akan bertambah setiap tahunnya.

Untuk mengkonfirmasi ada atau tidaknya hubungan antara obesitas dan kanker, sebuah penelitian besar-besaran yang melibatkan hingga 5 juta orang ini diadakan.

Selama ini, dokter memang kerap memperingatkan soal bagaimana kelebihan berat badan bisa meingkatkan risiko terkena kanker. Penelitian ini menyoroti lebih lanjut bentuk penyakit apa saja yang memiliki risiko terbesar membuat penderitanya terkena kanker.

Dipimpin oleh ilmuwan dari London School of Hygiene and Tropical Medisine, para peneliti mengumpulkan sampel data dari lima juta orang yang tinggal di Inggris dan memantau perubahan pada kesehatan mereka selama tujuh tahun.

Penemuannya cukup mencengangkan. Untuk 13-16 kg berat badan ekstra dari seseorang dewasa, hubungannya dengan 6 jenis kanker semakin kentara. Keenam jenis kanker tersebut adalah kanker rahim, kanker kantong empedu, kanker ginjal, kanker serviks, kanker tiroid, dan leukimia.

Mereka yang memiliki indeks masa tubuh (Body Mass Index atau BMI) tinggi juga lebih berisiko mengembangkan kanker hati, usus, ovarium, dan kanker payudara. Meski, beberapa faktor lain seperti menopause juga bisa berkontribusi pada risiko kanker payudara.

Para peneliti juga mengatakan, meskipun obesitas dapat dikaitkan dengan perkembangan beberapa kanker, pada beberapa kasus hubungan ini tidak ditemukan.

Bahkan, beberapa bukti menunjukkan BMI yang tinggi mengurangi risiko terkena kanker prostat.

Dr Krishnan Bhaskaran, ilmuwan yang memimpin penelitian itu mengatakan, "Ada banyak variasi efek BMI pada kanker yang berbeda. Sebagai contoh, risiko kanker rahim meningkat pada IBM tinggi. Tapi untuk kanker lain risikonya rendah."

Tom Stansfeld, peneliti di Cancer Research UK, juga mengatakan, "Hubungan antara kanker dan obesitas itu kompleks. Yang jelas, secara umum kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena kanker."

Lantas, bagaimana agar risiko kanker menurun? "Menjaga berat badan yang sehat dengan cara makan yang sehat, diet seimbang, dan berolahraga secara teratur," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar