Sulit Hamil, Perlukah Untuk Memeriksakan Kesuburan?
Sulit mendapatkan momongan bagi pasangan yang telah lama menikah diduga bermasalah dengan kesuburan. Masalah kesuburan dapat terjadi pada wanita atau laki-laki, meskipun demikian di Indonesia kesadaran pasangan suami istri yang bermasalah dengan sulitnya mendapatkan keturunan jarang sekali melakukan pemeriksaan. Penelitian yang dilakukan pada rumah sakit di Indonesia, hampir 56 persen memilih tidak memeriksakan kesuburan dikarenakan ketakutan dengan hasil pemeriksaan, seperti divonis mandul.
Pemeriksaan kesuburan sangat penting dilakukan oleh pasangan suami istri, idealnya dilakukan oleh kedua belah pihak. Hal ini terkait dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa wanita menyumbang 45% sulit hamil sedangkan pria hanya menyumbang 40% penyebab sulit hamil sedangkan sisanya 15% diluar pasangan. Akan tetapi, anda tidak perlu was-was dulu apabila baru menikah 1-4 bulan. Pemeriksaan kesuburan dapat dilakukan apabila anda telah menikah dalam kurun waktu 8-12 bulan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan melakukan hubungan suami istri aktif akan tetapi belum muncul tanda-tanda kehamilan.
Pada umumnya pasangan yang menikah sebanyak 75% akan hamil dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan, sedangkan 25% akan hamil dalam kurun waktu 6-9 bulan setelah menikah. Apabila anda masih mengalami kesulitan hamil setelah 12 bulan menikah sebaiknya memeriksakan kesuburan, meskipun pada kondisi tertentu pemeriksaan kesuburan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat sehingga tidak harus berpatokan pada waktu 12 bulan. Pemeriksaan dini bagi wanita yang menikah di atas usia 35 tahun, wanita yang sering mengalami gangguan datang bulan, pernah melakukan operasi pasca keguguran, atau menderita infeksi pada rahim. Pemeriksaan kesuburan dilakukan dengan melakukan test pada bagian anatomi organ reproduksi dengan menggunakan USG, pemeriksaan test darah, pemeriksaan kadar hormon, pemeriksaan sperma dan sel telur, dan juga pemeriksaan lainnya.
Berikut tahapan pemeriksaan yang penting dalam mengetahui tingkat kesuburan yang dapat dilakukan oleh wanita dan pria yang mengalami sulit hamil :
1. Pemeriksaan anatomi
Pemeriksaan anatomi pada wanita akan berhubungan dengan organ organ reproduksi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui peranan organ tersebut dalam mendukung proses pembuahan. Misalnya adalah dengan pemeriksaan payudara, fisik pada area kewanitaan dan juga kelenjar tiroid yang berada pada rahim sedangkan pada pria mengetahui fungsi saluran sperma, testis, prostate, skrotum yang bertujuan peranan organ tersebut telah maksimal atau mengalami masalah.
2. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah akan dilakukan pada wanita yang mengalami datang bulan yang tidak teratur. Dengan pemeriksaan darah hormon kesuburan FSH,LH dan estradiol akan diperiksaa apakah mempunyai pengaruh pada wanita. Sedangkan pada pria pemeriksaan darah dilakukan pada hormon yang berhubungan dengan pembentukan sperma.
3. Pemeriksaan USG
Bagi wanita dan pria, pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui kelainan pada alat reproduksi secara detail, salah satunya untuk mengetahui kista atau gangguan lainnya. Pada wanita pemeriksaan USG dilakukan pula gambaran rongga panggul yang lebih teliti untuk mengetahui masalah utama dari pemeriksaan kesuburan.
4. Pemeriksaan Khusus
Bagi wanita biasanya akan dilaukan tes khusus untuk mengetahui resiko sindroma antifosfolipida yang umumnya ditandai dengan keguguran yang berulang. Selain iu pemeriksaan Hysterosalpingogram dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim wanita dan juga tuba falopi dengan menggunakan suntikan cairan tertentu yang kemudian menggunakan sinar X dalam mengetahui detail kondisi yang normal atau abnormal pada wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar