Kamis, 27 November 2014

Perlukah Amandel di Operasi?

 Perlukah Amandel di Operasi?

Saat mendengar diagnosa penyakit amandel pada anak-anak, orang tua akan langsung cemas dan khawatir mengingat banyaknya pendapat yang mengatakan bahwa amandel akan sembuh dengan jalan operasi. Sebenarnya perlukah amandel dioperasi? Tidak adakah upaya lain selain operasi? Berbagai pertanyaan pasti muncul dibenak Anda, namun berhentilah berpikir negatif sebelum mengetahui kebenarannya.

Penyakit amandel bisa terjadi akibat peradangan akibat infeksi kuman di tenggorokan dan saluran pernafasan bagian atas, yang sering disebut dengan Perlukah Amandel di Operasi‘Tonsillitis’. Umumnya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya saat amandel atau tonsil mengecil ke ukuran aslinya. Namun frekuensi peradangan yang terlalu sering akan membuat tonsil menjadi lebih besar dan sulit kembali ke ukuran lazimnya meskipun peradangan sudah tidak terjadi. Kondisi ini biasa disebut sebagai hypertrofi tonsil atau penyakit amandel.

Jadi, bisakah Anda menjawab pertanyaan mengenai perlukah amandel dioperasi? Sebagai orang tua, tentunya Anda akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari tindakan operasi pengangkatan amandel. Lalu, langkah apakah yang harus ditempuh? cara yang tepat adalah dengan mencari faktor pemicu membesarnya amandel dan sebisa mungkin menghindari faktor tersebut. Beberapa faktor yang memicu membesarnya amandel, diantaranya makanan dengan zat kimia tambahan, seperti pemanis, penyedap, dan pengawet, makanan gorengan, pola istirahat kurang, dan lain sebagainya.

Mengenai jawaban atas pertanyaan perlukah amandel dioperasi? Terlebih dahulu harus diketahui sifat dari penyakit amandel. Amandel memiliki dua macam sifat, yakni absolut dan relatif. Jika Amandel sudah bersifat absolut, maka kemungkinan tindakan operasi harus dilakukan.

Lalu bagaimanakah ciri-ciri amandel bersifat absolut tersebut, simak yang berikut :

  • Jika pembesaran sudah menghambat dan memperberat jalan nafas, menimbulkan gangguan menelan, gangguan tidur dan komplikasi lain akibat penyebaran infeksi.
  • Amandel yang menyebabkan kejang demam
  • Kondisi amandel sedemikian rupa sehingga membutuhkan tindakan biopsi sebagai penentuan kondisi jaringan dengan dilakukan pemeriksaan patologi
  • Adanya peradangan yang tidak bisa diatasi dengan obat
Lalu yang bersifat relatif, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Frekuensi peradangan pada amandel terlalu sering, misal 7 kali dalam setahun
  • Timbul bau mulut secara terus menerus yang tidak kunjung membaik dengan terapi  obat
  • Adanya peradangan amandel pada satu sisi yang dicurigai bersifat ganas.

Jadi pada intinya, penyakit amandel bisa dihindari dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, berusaha menghindari makanan yang mengandung zat kimia tambahan, istirahat cukup, hindari gorengan, junk food, dan makanan lainnya yang tidak sehat. Dengan begitu, Anda sama saja dengan menjaga fungsi amandel agar berfungsi dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar