Mengapa Ibu Hamil Sering Migrain?
Keluhan yang saya dapatkan dari ibu hamil menjadi salah satu topik yang diangkat untuk artikel kali ini. Ibu hamil yang tengah hamil di usia kehamilan trimester kedua seringkali mengeluhkan sakit pada bagian sebelah kepala atau migrain. Apakah kondisi migrain merupakan tanda adanya gangguan kesehatan ketika hamil? Apakah migrain akan berimbas pada perkembangan janin? Bagaimana obat yang dapat mengurangi rasa sakit dan aman untuk ibu hamil?
Anda harus dapat membedakan sakit kepala atau migrain. Pada dasarnya migrain berhubungan dengan adanya pelebaran pembuluh darah di kepala sehingga nyeri yang ditimbulkan adalah reaksi peradangan di area kepala. Migrain memiliki ciri khas yaitu nyeri yang tajam dan berdenyut pada bagian kepala, biasanya disertai dengan mual, muntah, menggangu nafsu makan hilang atau hingga membuat anda lemas.
Migrain pada ibu hamil dapat terjadi pada trimester pertama atau trimester kedua. Keluhan migran pada ibu hamil dapat dipicu karena hormon estrogen dan progesteron yang mencapai tingkat stabil. Bahkan peningkatan produksi endorfin di tubuh ibu dapat memicu terjadinya migrain.
Selain itu pemicu migrain dapat mengakibatkan migrain yang ringan hingga berat pada ibu hamil. Kombinasi pemicu yang dialami berbeda ada yang dapat dikontrol ataupun tidak dapat dikontrol. Pemicu yang dapat dikontrol adalah cahaya ruangan yang terlalu terang, suara bising yang menggangu, bahan kimia yang berbau atau makanan yang dapat memicu migrain seperti MSG, makanan fermentasi, ikan kering atau intoleransi laktosa. Sedangkan pemicu yang tidak dapat dikontrol diantaranya adalah perubahan cuaca, perubahan hormon atau perubahan tekanan udara.
Keluhan migrain tidak berakibat pada tumbuh kembang janin asalkan ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan migrain secara sembarangan akan tetapi jangan dianggap enteng. Penelitian yang dilakukan di Amerika serikat mengatakan bahwa ibu hamil yang menderita migrain beresiko mengalami pengembangan gangguan kesehatan seperti stroke, jantung, pre-eklampsia pembekuan darah dan juga problem vaskular.
Penanganan migrain dilakukan oleh ahli kesehatan untuk dapat mendiagnosis migran bukan penyebab lainnya. Pada kondisi ibu hamil pencegahan migrain lebih disarankan ketimbang melakukan pengobatan dengan menggunakan obat kimia. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjauhi makanan ataupun minuman yang memicu migrain. Anda dapat menggunakan metode food diary untuk memonitor penyebab migrain.
Bagi anda yang terserang migrain ketika hamil maka anda dapat melakukan pengobatan secara alamiah seperti :
1. Istirahat
Anda dapat meredakan migrain dengan istirahat yang cukup. Istirahat bagi penderita migrain harus di tempat yang gelap dan tenang, umumnya penderita migrain peka terhadap cahaya. Sehingga anda dapat menjauhi cahaya terang.
2. Kompres
Anda dapat mengompres dingin di bagian sakit sehingga dapat membantu menyempitkan pembuluh darah.
3. Terapi relaksasi
Teknik terapi relaksasi akan membantu mengatasi migrain pada pasien tertentu. Anda dapat menggunakan yoga dan meditasi.
4. Hindari dehidrasi
Anda dapat mengurangi dehidrasi dengan mengkonsumsi air yang cukup sehingga mengurangi pemicu migrain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar