Sabtu, 15 November 2014

Menangani Batuk Rejan Pada Anak

 Menangani Batuk Rejan Pada Anak
 

Batuk rejan termasuk salah satu jenis batuk yang membahayakan. Batuk rejan tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Batuk rejan termasuk batuk yang “bandel” karena bisa berlangsung lebih dari 3 bulan. Batuk rejan termasuk batuk yang sangat cepat menular terutama di wilayah yang padat penduduk dan kumuh.

Penyebab batuk rejan atau sering disebut sebagai batuk 100 hari ini disebabkan oleh kuman bernama bordetella pertussis. Di negara-negara berkembang, batuk rejan menjadi salah satu sumber terbesar gangguan kesehatan dan penyumbang angka kematian pada anak-anak. Oleh sebab itu menangani batuk rejan pada anak sangat penting dilakukan.

Bagi orang dewasa batuk rejan tidak begitu berat karena daya tahan fisik orang dewasa lebih kuat, tapi bagaimana jika batuk rejan terjadi pada anak-anak?. Tentu Anda akan kasihan melihat anak terbatuk-batuk sampai keluar air mata, muntah, tidak bisa berbicara saat batuk, muka memerah karena batuknya sampai mengejan bahkan sampai nungging.

Stadium batuk rejan terdiri dari tiga stadium. Pertama, stadium katarhalis atau stadium awal, lamanya 1-2 minggu. Kedua, stadium paroksismal atau stadium dua yang lamanya antara 2 hingga 4 minggu. Ketiga, Stadium konvalesen atau stadium perbaikan yang berlangsung selama 1 hingga 2 minggu.

Menangani Batuk Rejan Pada AnakMenangani batuk rejan pada anak sebaiknya dilakukan saat stadium awal. Hal itu dilakukan untuk menghindari komplikasi yang lain. Anak akan diberikan antibiotik untuk mematikan kumandan obat pereda batuk agar anak tidak terlalu terganggu. Jika batuk rejan terjadi pada bayi, akan dilakukan fisioterapi dengan penguapan di hidung atau penyedotan lendir melalui hidung dan mulut.

Selain dengan pengobatan dari dokter, untuk menangani batuk rejan pada anak sebaiknya Anda memberikan asupan makanan bergizi pada anak, diberikan banyak cairan, menghindari makan dan minuman dingin, goreng-gorengan, coklat dan permen.

Batuk rejan pada anak dapat dicegah dengan imunisasi Diphtheria Pertusis Tetanus (DPT) yang diberikan 3 kali yaitu saat anak berusia 3 bulan. Dan kemudian dilakukan kembali saat anak berusia 16 bulan hingga 2 tahun dan saat anak berusia 6 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar