Diet Tinggi Protein, Tingkatkan Risiko Penyakit Ginjal
Ketika melakukan diet ini, tubuh seseorang akan mengalami proses yang dinamakan ketosis. Asupan karbohidrat yang dikurangi akan memicu proses pembakaran lemak sehingga menjadi energi bagi tubuh. Saat ketosis, tubuh juga mengalami penekanan hasrat untuk mendapatkan asupan karbohidrat. Ada empat fase dalam diet Atkins, yaitu fase induksi, fase on-going, fase pra-pemeliharaan, dan fase pemeliharaan. Fase induksi berlangsung saat 14 hari pertama dan memang mulai tampak terjadi penurunan berat badan.
Akan tetapi, ternyata mengkonsumsi banyak protein berresiko memperparah penurunan fungsi ginjal, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal sebelumnya. Saat asupan protein tinggi, maka hati akan mencari sumber energi dari bahan lain, yaitu lemak, sehingga kerja ginjal dan hati menjadi lebih berat karena diet ini. Ginjal harus bekerja keras untuk menyaring protein yang tinggi, akibatnya terjadi pengendapan kalsium serta magnesium pada ginjal yang mengakibatkan kristal atau batu ginjal.
Tetapi bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali menerapkan diet tinggi protein. Diet ini akan relatif aman apabila dilakukan dalam waktu singkat yaitu kurang lebih selama 6 bulan atau kurang. Jadi, mengkonsumsi banyak protein pada diet berprotein tinggi tidak akan berefek negatif pada ginjal Anda, asalkan Anda memiliki fungsi ginjal yang normal.
Anda tetap bisa melakukan diet ini dengan memilih jenis protein yang berkualitas seperti protein pada ikan, ayam tanpa kulit, lean beef, dsb. Selain itu, Anda baiknya menyertakan pula sumber makanan karbohidrat yang tinggi serat seperti nasi merah, roti gandum, sayuran, dan buah-buahan. Diet protein tinggi harus tetap memperhatikan asupan serat bagi tubuh. Sebab dalam serat terdapat senyawa yang mampu mencegah resiko kanker juga menghindari dehidrasi yang bisa ditimbulkan dari kadar protein yang tinggi dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar