Senin, 10 November 2014

Solusi Bagi Ibu Hamil yang Mengalami Keguguran Berulang

 Solusi Bagi Ibu Hamil yang Mengalami Keguguran Berulang

 

Kehamilan merupakan anugerah yang terindah untuk semua pasangan meskipun tidak semuanya pasangan mendapatkan kehamilan dengan mudah. Seringkali ibu hamil mengalami beberapa hambatan diantaranya terjadinya keguguran yang berulang hingga mencapai lima kali keguguran. Bagaimana solusi bagi keguguran yang terjadi berulang? Kenali pula faktor penyebabnya yang dapat mengakibatkan keguguran berulang. Berikut adalah penjelasan mengenai keguguran berulang :
Pengertian Keguguran Berulang

Keguguran merupakan berhentinya tumbuh kembang janin secara spontan pada usia dini yaitu dibawah usia kehamilan 20 minggu. Keguguran dapat terjadi secara berulang (lebih dari satu kali) terjadi sekitar 20% pada perempuan yang terjadi pada usia kehamilan 13 minggu. Kategori untuk keguguran yang berulang adalah ketika terjadi pada ibu hamil yang berhentinya tumbuh kembang janin di trimester pertama sebanyak tiga kali secara berturut turut.

Keguguran berulang akan berbeda dengan keguguran yang hanya terjadi pada perempuan dan kemudian di kehamilan kedua dapat menjaga dan mempertahankan janin. Meskipun terjadinya keguguran berulang hanya terjadi pada 1% perempuan akan tetapi penanganan yang tepat dengan melakukan perawatan langsung dari dokter spesialis kandungan. Dengan demikian bagi anda yang mengalami keguguran sebaiknya mengenali penyebab terjadinya keguguran sehingga dapat mencegah terjadinya keguguran berulang.
Faktor faktor yang menyebabkan Keguguran Berulang

Keguguran berulang dapat menjadi masalah yang serius, sehingga penting untuk mengetahui faktor fisik dan psikis yang menyebabkan keguguran berturut-turut hingga lebih dari dua kali :

1. Pengentalan Darah

Keguguran yang berulang dapat disebabkan karena Anti Cardiolipin Antibody (ACA) yaitu dimana terjadinya pengentalan darah pada ibu hamil yang mempengaruhi pasokan zat gizi dan oksigen ke janin melalui plasenta mengalami gangguan. Dengan adanya pengentalan darah ini dapat mengakibatkan janin tidak berkembang bahkan dalam kondisi yang lebih kronis janin meninggal di dalam kandungan. Pada kondisi yang normal adanya sistem kekebalan tubuh untuk bertugas dalam menangkal zat yang dianggap berbahaya sedangkan apabila bagi penderita ACA, tubuh akan menyerang anticardiolipin yang dianggapnya musuh padahal itu merupakan bagain dari membran tubuh yang akan membuat darah menjadi kental.

ACA yang diderita oleh ibu hamil inilah yang menyebabkan kematian janin pada usia kehamilan 10 minggu.Sehingga ketika akan merencanakan kehamilan dianjurkan untuk mengetahui kadar ACA di dalam tubuh sedangkan untuk ibu yang sedang hamil untuk mengantisipasi resiko ACA yang tinggi dengan penanganan medis terutama dengan penganan oral seperti pemberian obat atau dengan suntikan yang dapat membantu untuk mengencerkan darah.

2. Rahim Kelewat Subur

Keguguran yang berulang dapat disebabkan karena keguguran yang berulang sehingga adanya proses melekat embrio yang memiliki kualitas yang rendah mengakibatkan embrio tidak mengalami perkembangan dan menyebabkan keguguran. Seperti penelitian di Inggris menyatakan bahwa keguguran yang berulang disebabkan karena rahim dapat menerima setiap jenis embrio padahal embrio tersebut tidak bisa tertahan atau tertanam. Meskipun riset ini dilakukan pada enam perempuan ibu hamil yang memiliki tingkat kesuburan yang normal dan enam perempuan yang mengalami keguguran secara berulang akan tetapi teori ini harus diuji kembali setidaknya yang berhubungan dengan tingkat penerimaan rahim embrio yang dapat dideteksi atau dirubah.

3. Mulut Rahim yang Lemah

Selanjutnya, penyebab keguguran yang berulang yaitu adalah mulut rahim yang lemah sehingga membuka di tengah kehamilan dikarenakan ketidakmampuan dalam menahan desakan janin yang semakin besar. Pada wanita yang memiliki mulut rahim yang lemah memiliki riwayat kesehatan tertentu salah satunya adalah trauma pada mulut rahim dikarenakan operasi pada mulut rahim atau dilatasi.

Terbukanya mulut rahim pasa saat kehamilan sedang berjalan ditandai dengan bercak darah, pendarahan pada area kewanitaan sehingga seringkali wanita yang mengalami kelainan mulut rahim akan mengalami berat pada bagian perut.  Tindakan medis yang tepat untuk mempertahankan kehamilan sampai usia kehamilan 37-38 minggu adalah dengan berkonsultasi dan pemeriksaan dengan dokter. Hal ini untuk memastikan apakah penyebab utama terjadi keguguran berulang adalah disebabkan karena kelainan mulut rahim atau penyebab lainnya.

4. Penyakit yang Mengganggu Perkembangan Janin

Keguguran yang berulang dapat disebabkan oleh adanya masalah tiroid atau penyakit tertentu seperti kelainan yang menyebabkan usus mengalami ketidakmampuan menyerap nutrisi dan juga sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan keguguran berulang. Sehingga untuk melakukan pencegahan diperlukan tes darah. Pemeriksaan darah ditujukan unuk mengetahui sistem kekebalan tubuh dalam menerima atau menolah kanin atau adanya kelainan darah lainnya. Sedangkan untuk pemeriksaan biopsi dari lapisan rahim diperlukan pemeriksaan terutama kadar progesteron dalam memastikan embrio setelah terjadinya ovulasi.

5. Tekanan Mental

Keguguran dapat pula disebabkan karena tekanan mental seperti kekhawatiran yang berlebih terhadap kesehatan anda dan janin selama kehamilan, kemudian stres keuangan atau dikarenakan single parenthood. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan janin sehingga dapat menyebabkan keguguran apalagi bila ibu memiliki riwayat keguguran sebelumnya.

Meskipun sampai saat ini belum dapat dipastikan penyebab utama terjadinya keguguran yang berulang akan tetapi untuk mengurangi faktor fisik dan psikisnya sebaiknya anda melakukan persiapan sebelum kehamilan, dimulai kesiapan mental dan juga pemeriksaan kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar