Senin, 10 November 2014

Bagaimana Dengan Ibu Hamil yang Menderita Lupus?

 Bagaimana Dengan Ibu Hamil yang Menderita Lupus?

 

Bagi kebanyakan ibu yang mengalami kehamilan pertama menimbulkan rasa kekhawatiran. Rasa khawatir yang berlebih dapat membuat anda terbebani dan menimbulkan stress selama kehamilan. Anda dapat menanamkan sifat positif bahwa kehamilan adalah anugerah sehingga dapat menjadikan kehamilan masa yang menyenangkan.

Tidak hanya itu, kekhawatiran dapat muncul pada ibu hamil yang memiliki riwayat kesehatan khusus. Salah satu yang akan kita bahasa kali ini adalah ibu hamil yang menderita lupus. Bagaimana denga ibu hamil yang menderita lupus? Wanita yang penyandang lupus dapat menjalani kehamilan dengan sehat.

Kehamilan tidak akan berdampak negatif bagi janin ataupun wanita penderita lupus asalkan penyakit lupus dapat terkontrol. Ibu hamil dapat mengontrol maksimal enam bulan sebelum konsepsi. Persiapan kehamilan bagi penderita lupus sangat penting. Ini berkaitan dengan ibu yang menderita penyakit oto-imun yang seharusnya antibodi memberantas mikroorganisme di dalam tubuh melainkan menyerang tubuh.

Wanita yang menderita lupus perlu mengetahui resiko yang akan dihadapi agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar.
Penderita lupus harus bekerja sama dengan dokter penyakit dalam dan dokter kandungan. Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara teratur sehingga dapat dideteksi dan ditangani sesuai dengan kondisi ibu hamil. Dengan demikian dokter akan memberikan obat-obatan yang tidak akan berpengaruh buruk pada kehamilan dan juga janin.

Setelah konsepsi, ibu yang menderita lupus mungkin saja mengalami sedikit keluhan seperti munculnya bercak kemerahan pada kulit yang membutuhkan perawatan ringan. Bahkan masih pada awal kehamilan ibu yang menderita lupus beresiko tinggi mengalami preclamsia.

Apabila anda tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dikhawatirkan akan menjadi pengembangan komplikasi lupus. Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi komplikasi ringan yang mudah diobati dengan dosis kecil. Apabila komplikasi yang terjadi pada ibu hamil yang menderita lupus maka perlu dilakukan perawatan untuk pemulihan.

Selama masa kehamilan anda juga disarankan untuk mengontrol secara teratur terutama untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan juga gula darah. Beberapa kondisi mengharuskan anda mengontrol kesehatan ginjal sehingga dapat mendeteksi lebih awal komplikasi yang mungkin ditimbulkan dari lupus.

Pemeriksaan secara berkala ini akan membantu anda dalam menurunkan resiko pada janin. Dokter akan secara teratur memeriksa detak jantung dan pertumbuhannya sehingga mengurangi resiko kelahiran prematur. Bayi yang terlahir dari ibu yang lupus akan memiliki neonatal ruam sementara, umumnya hingga usia 3-6 bulan dan tidak akan kambuh lagi.

Dengan demikian bagi ibu yang mengalami lupus, pemeriksaan dan konsultasi sangat dibutuhkan. Untuk mengurangi gejala yang terjadi seperti ngilu di persendian, ruam kulit, sesak napas hingga sakit dada. Anda tidak perlu berkecil hati karena sebagai besar penderita lupus dapat melewati masa kehamilannya asalkan disiplin untuk menjaga kesehatan selama kehamilan, pola hidup sehat dan pemeriksaan secara rutin pada dokter.Selain itu, lupus bukan merupakan penyakit turunan sehingga ibu yang menderita lupus kecil kemungkinan anak menderita lupus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar